Sabtu, 29 Desember 2012

Peran Suami pada Masa Kehamilan

 Peran suami pada Masa Kehamilan

Kehamilan adalah masa yang penuh beban fisik dan mental bagi wanita. Secara fisik dia mengalami perubahan dahsyat di tubuhnya karena harus mendukung perkembangan janin dari hanya seukuran ujung jarum menjadi bayi sempurna berbobot sekitar 3 kg dalam 9 bulan. Dia juga harus mengubah gaya hidup, mempelajari dan memikirkan banyak hal pada saat bersamaan. Dia harus mempelajari semua hal yang dapat membahayakan janinnya dan mungkin cemas dengan apa yang dapat terjadi pada bayi dan dirinya


Anda tidak boleh menganggap enteng tekanan dan beban yang dialami istri Anda saat hamil. Anda perlu berempati dan siap membantu dengan cara apapun yang Anda bisa. Seorang suami yang tidak mendampingi istrinya atau terlalu sibuk untuk peduli di masa-masa penting ini akan kehilangan kesempatan emas untuk menunjukkan cinta dan dukungannya kepada istri dan buah hatinya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk mendukung istri Anda yang sedang hamil?

1. Curahkan perhatian

Pria tidak memerlukan perhatian sebanyak wanita. Akibatnya, mereka sering tidak menyadari bahwa wanita memiliki kebutuhan lebih banyak untuk diperhatikan, apalagi di masa kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa seorang wanita yang jarang disentuh atau tidak dipedulikan secara emosional akan mengembangkan depresi, rasa rendah diri dan kurang percaya diri. Istilah “jablai” (jarang dibelai) yang bernada olok-olok itu ada benarnya. Istri yang “jablai” dapat mengembangkan kondisi emosi negatif yang berpengaruh terhadap janin dan hubungan rumah tangga di masa depan.
Untuk menunjukkan perhatian Anda, jadilah pengamat aktif. Perhatikan perubahan-perubahan bersamanya. Amati tendangan bayi Anda. Bacakan atau perdengarkan lantunan ayat-ayat suci ketika bayi Anda sudah bisa mendengar (bayi mulai dapat mendengar sejak usia 20 minggu). Bicarakan perasaan Anda dengan istri Anda dan dengarkan apakah dia memiliki perasaan yang sama. Ketahuilah bagaimana bayi Anda tumbuh di dalam rahim dengan mengunjungi situs-situs kesehatan atau membeli buku-buku kehamilan dan melahirkan. Berbicaralah dan cium bayi di dalam perut istri Anda seolah-olah dia sudah berada di gendongannya.

2. Jadilah suami SIAGA

Ya, seperti jargon kampanye kesehatan pemerintah itu, Anda harus “siap mengantar dan menjaga” istri Anda di sepanjang masa kehamilan sampai melahirkan. Kurangilah beban kerja di kantor agar Anda memiliki lebih banyak waktu di rumah bersama istri Anda. Usahakan untuk selalu mendampingi istri Anda dalam semua kunjungan pemeriksaan kehamilan ke bidan atau dokter.
Jangan hanya diam di sana, tanyakan setidaknya satu pertanyaan. Jangan mengkritik istri Anda di depan orang banyak, misalnya karena dia makan sayuran terlalu sedikit atau tidak disiplin minum suplemen vitamin. Selama kunjungan kehamilan pada akhir trimester pertama (1-3 bulan kehamilan), Anda bisa mendengar detak jantung bayi. Di kunjungan trimester kedua (4-6 bulan), dalam pemeriksaan USG Anda dapat melihat kepala, tangan dan kaki bayi Anda. Anda bahkan dapat mengetahui jenis kelamin bayi Anda. Pada kunjungan trimester ketiga (7-9 bulan), tanyakan kepada bidan atau dokter bagaimana Anda bisa membantu selama proses melahirkan. Anda mungkin dapat mendampingi istri Anda di ruang persalinan selama proses melahirkan.

3. Jaga kesehatan istri Anda

Bantulah istri Anda tetap sehat selama kehamilan. Dukung dia untuk menciptakan gaya hidup sehat di masa kehamilan dan menghindari bahaya di tempat kerja dan rumah tangga. Bila Anda merokok, inilah saatnya untuk berhenti merokok. Asap rokok tidak baik untuk wanita hamil dan bayi. Dampingi dia mengatasi keluhan di masa kehamilan seperti “morning sickness”, sakit kepala dan sejenisnya. Sesekali, pijat-pijatlah punggungnya yang mungkin terasa pegal (dengan balsem bila perlu). Pastikan bahwa istri Anda makan dengan baik. Tuangkan gelas air tambahan untuk dia minum. Ajaklah dia untuk pergi keluar dan berjalan atau olahraga lainnya setengah jam setiap hari.

4. Layani istri Anda

Temani istri Anda berbelanja untuk mencari aksesoris dan kebutuhan bayi lainnya. Bersabarlah bila dia terlalu lama memilih-milih belanjaan atau menanyakan aneka pilihan yang menurut Anda “tidak penting”. Wanita memang suka berbelanja! Bawakan tasnya, bahkan jika tidak terlalu berat, untuk menciptakan suasana kebersamaan dan penuh perhatian. Tawarkan diri untuk memasak dan membersihkan rumah saat dia lelah. Hal-hal seperti itu akan membuatnya merasa bisa mengandalkan Anda dalam segala situasi dan akan meningkatkan semangat dan rasa cintanya pada Anda.
Tetaplah melakukan hubungan seks jika Anda berdua ingin melakukannya. Selama dokter mengatakan tidak apa-apa, hubungan seks tidak berbahaya untuk kehamilan. Istri Anda mungkin ingin melakukannya lebih sering atau kurang sering daripada sebelum dia hamil. Hasrat seksualnya dapat berubah sejalan dengan perubahan tubuhnya.

5. Bicarakan rencana-rencana

Bicarakan dengan istri Anda apa yang Anda inginkan mengenai bayi Anda. Tentukan di mana bayi Anda akan tidur dan lakukan perubahan di rumah Anda untuk menyambut sang bayi. Jika Anda khawatir tidak memiliki cukup uang, tips berikut dapat membantu Anda:
  • Tanyakan kepada anggota keluarga dan teman-teman apakah Anda dapat meminjam tempat tidur, kereta dorong, gendongan, selimut, popok dan pakaian bayi. Mungkin di antara mereka ada yang anaknya sudah besar dan tidak berencana untuk memiliki anak lagi sehingga dengan senang hati meminjamkan barang-barang itu kepada Anda.
  • Kunjungi toko-toko barang bekas. Mereka mungkin ada yang menyediakan perlengkapan bayi dengan kondisi bagus dan harga murah.
Suami berperan penting dalam setiap trimester:

Trimester pertama: masa penuh gejolak emosi
Selama hamil, ada begitu banyak perubahan pada tubuh pasangan Anda, dan yang paling menonjol adalah perubahan keadaan emosinya. Apa sebabnya? Kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuhnya berubah. Tak mengherankan bila mood -nya berubah-ubah terus. Kalau sudah begini, siapa lagi, selain Anda, yang paling tepat untuk membantunya melalui masa-masa ini? Yang pasti, jangan merasa sebal kalau Anda harus terus-terusan standby untuk sewaktu-waktu “dipanggil” sebagai teman curhat, namun di lain waktu “dipanggil” sebagai “tukang pompa” semangatnya. Pintar-pintar atur peran saja!
Berikut beberapa hal yang bisa jadi “bekal” bagi Anda saat “berurusan” dengan pasangan.
Yang dialami pasangan:
- Sering mual-mual dan muntah, terutama pada pagi hari, karena dia mengalami morning sickness.- Menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk.- Mungkin tiba-tiba meminta atau menginginkan sesuatu yang “aneh”. Misalnya, mengelus-elus perut buncit penjual daging di pasar atau makan rujak jam 2 pagi.- Emosinya cepat sekali berubah. Semula tampak gembira, namun dalam beberapa detik bisa mendadak menangis tersedu-sedu, merasa tertekan dan sedih, tanpa sebab yang jelas atau karena masalah sepele.
Yang dapat Anda lakukan:
- Bawakan krekers dan air putih atau jus buah ke tempat tidur. Sehingga, begitu dia bangun dan morning sickness mendera, keluhan yang dirasakannya langsung “hilang” berkat perhatian dan kasih sayang Anda.
- Buatlah pasangan merasa nyaman, sehingga dia dapat beristirahat dan cukup tidur. Misalnya, memutar lagu-lagu yang lembut.
- Bersiaplah menghadapi “ujian” untuk mengukur seberapa besar cinta Anda padanya. Jangan kaget bila dia menginginkan sesuatu yang “aneh” di tengah malam! Dia ‘ kan sedang ngidam ! Bila mampu, tak ada salahnya memenuhi permintaannya. Siapa tahu Anda “lulus ujian” dengan nilai cemerlang nantinya.
- Tunjukkan rasa bahagia dan antusias terhadap janin dalam kandungan. Sapaan yang ekspresif terhadap si kecil, misalnya “Hallo, lagi ngapain di situ?” atau seruan “Woa…” sudah merupakan dukungan mental yang menyenangkan hati. Juga, ungkapkan perasaan cinta Anda padanya karena pada saat-saat seperti ini dia membutuhkan perhatian dan kasih sayang Anda lebih dari biasanya.

Trimester kedua: masa-masa bahagia
Inilah saatnya pasangan merasakan nikmatinya masa-masa kehamilan. Makanya, Anda tidak sebegitu “tersiksanya” ketimbang trimester lalu. Dan, mulai ikut merasakan gerakan janin mau tidak mau akan “menyentil” Anda kalau sekarang ini Anda baru bisa “benar-benar” merasakan peran baru Anda, sebagai calon ayah!
Yang dialami pasangan:
- Emosi cenderung lebih stabil dan keluhan morning sickness juga jauh berkurang.- Si kecil sudah mulai “beraksi”.- Merasa bahagia dengan kehamilannya sehingga lebih bersemangat melakukan latihan (olahraga ringan sesuai anjuran dokter) serta beraktivitas.– Cukup nyaman dengan keadaannya, sehingga mulai timbul keinginan untuk menikmati hubungan seks.
Yang dapat Anda lakukan:
- Tetap menunjukkan kalau Anda mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta perasaan lebih peka yang dialaminya, sebab ini wajar dan alami terjadi pada ibu hamil.- Dampingi dan antarlah selalu pasangan setiap kali berkunjung ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya.- Dampingi dan berpartisipasilah secara aktif di kelas senam hamil (senam Lamaze) bersamanya.- Ajaklah dia untuk kembali menikmati hubungan seks.

Trimester ketiga: takut dan cemas menghadapi hari-H
Masa ini merupakan masa-masa penantian yang “melelahkan”. “Perjalanan” menuju persalinan tinggal hitungan hari saja. Itu sebabnya, Anda akan lebih banyak berperan sebagai a shoulder to cry on.
Yang dialami pasangan:
- Semakin dekat dengan hari-H, biasanya dia merasa semakin takut dan cemas.- Merasa penampilannya tidak menarik karena perubahan bentuk fisiknya.- Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu, dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggung dan panggul, karena bayi sudah semakin besar dan sudah mulai menyiapkan diri untuk lahir.- Mengeluh sulit tidur karena perutnya yang semakin membesar itu akan membuatnya tidak nyaman ketika berbaring.
Yang dapat Anda lakukan:
- Bantu pasangan untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinan. Misalnya, dengan mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya berbelanja keperluan si kecil.- Pujilah kalau dia tetap cantik dan menarik. Berbagai perubahan fisik tidak sedikitpun mengurangi kadar cinta Anda padanya.- Bantulah meringankan berbagai keluhan. Misalnya, dengan memijat pegal-pegal di belakang tubuhnya.- Bersiaplah untuk membantu dan menemaninya saat dia sulit tidur.
Sri LestariningsihKonsultasi ilmiah: dr. Lastiko Bramantyo, Sp.OG, POGI Jaya, RS Ibu dan Anak Hermina, Jakarta
diambil dari ::ayahbunda::

yang terpenting adalah, suami ingin melayani istri. dalam hal ini diartikan, suami dapat membantu istri dalam memenuhi dan melakukan kebutuhan dan aktifitas pasutri dan untuk menunjukkan rasa sayang dan cinta terhadap pasangannya.

Diskusikan nama yang akan diberikan padanya. Nama adalah hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada anak kita. Pilihlah nama terbaik yang dapat Anda temukan dan sepakati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar